Senin, 10 Januari 2022

SEJARAH RUMAH RETRET LA VERNA

 

Pada tahun 1949 ketika tentara Belanda menduduki Lampung, Padang Bulan dipergunakan sebagai tempat untuk mengungsi biarawan biarawati, untuk mengenang jasa Padangbulan umat Katolik  membangun Gua Maria sebagai tempat ziarah. Lokasi Gua Maria seperti dikenal oleh para biarawan biarawati sewaktu mengungsi ada sumber air yang tidak pernah kering sehingga banyak pengunjung yang datang dari berbagai penjuru untuk berziarah di tempat ini. Untuk mendukung peziarah, pimpinan propinsi dan dewan penasihat suster-suster FSGM dalam rapat memutuskan untuk segera membuat rumah retret. Untuk lokasi terdapat dua kemungkinan yaitu, di Gisting atau di Padangbulan. Gagasan untuk mendirikan Rumah Retret La Verna disampaikan kepada Bapak Uskup sejak tahun 1986 dan permohonan izin tertulis  dimintakan kemudian. Bapak Uskup setuju agar rumah retret didirikan di Padangbulan sebagai monumen iman ketika para suster dan gereja pringsewu dalam masa pengungsian perang pada tahun 1949. Setelah mendapat persetujuan, mulailah membentuk langkah konkrit. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan kekuatan tanah dan mencari sumber mata air. Proses persiapan penjajakan dan peletakan batu pertama memakan waktu dua tahun. Sedangkan pengurusan ijin bangunan tidak mendapat kesulitan. Demikian juga dari muder jendral. Untuk biaya pembangunan di bantu kongergasi berkat kerja keras para suster dan dimintakan sumbangan dari jenderalat di Jerman, memenuhi tawaran yang beberapa kali diulurkan oleh Muder Margareta Maria Brand. Rumah retret selesai di kerjakkan pada tahun 1990. Pada 30 Desember 1990 pastor paroki Rm. Ig Ciptoharsoyo SCJ berkenan memberkati gedung sebelum diberkati oleh Bapa Uskup secara keseluruhan. Mulai Februari 1991 dalam keadaan belum selesai, rumah retret telah mulai difungsikan. Pertama kali dipergunakan oleh para suster sendiri dalam acara suster medior usia 45 tahun keatas. Tamu kelompok besar yang pertama adalah dari guru-guru TK / SD / SMP Xaverius Belitang. Rumah retret seluruhnya diberkati oleh bapa uskup Mgr. Andreas Henrisoesanto bertepatan pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 1992, beliau dibantu 8 pastor dan dihadiri para suster dan umat. Tempat ini cukup strategis, indah, tanahnya ditumbuhi semak belukar mirip hutan kecil, jauh dari polusi, panorama alam dari puncak bukit kecil ini dengan pandangan jarak jauh nampak jajaran Bukit Barisan diselingi lembah lembah subur. Nama Rumah Retret La Verna diambil dari salah satu nama bukit yang ada di Asisi Italia. Laverna adalah salah satu Puncak yang tinggi lagi curam dari pegunungan Alpen di Asisi Italia yang digunakan sebagai tempat untuk berdoa dan bertapa. Harapan yang sama dengan Rumah Retret La Verna yang digunakan sebagai tempat berdoa dan berlatih rohani agar semua orang yang masuk dan tinggal di dalamnya merasakan kebahagiaan Allah yang mendalam melalui doa dan semadi. Agar menjadi tempat untuk menemukan jati diri yakni keberadaan dihadapan Allah relasi yang hidup antara dua pribadi hati Tuhan dan manusia terutama melalui doa dan menyadari kehadiran Allah melalui setiap peristiwa hidup sehari-hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 SOSMED : Instagram : @rrlaverna_official Facebook : La Verna email : Lavernafsgm92@gmail.com